Medali emas, perak, dan perunggu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian atlet yang luar biasa. Masing-masing medali ini mewakili peringkat pertama, kedua, serta ketiga teratas dalam sebuah kompetisi olahraga. Ketiga medali ini ternyata mempunyai sejarah panjang dalam perkembangannya. Berikut sejarah medali emas, perak, dan perunggu dalam olahraga.
Inilah Sejarah Medali Emas, Perak, dan Perunggu dalam Olahraga
- Pada Mulanya Merupakan Hadiah Politik
Pada awal kemunculannya, medali emas, perak, maupun perunggu bukanlah hadiah seperti anggapan saat ini. Sejarah mencatat perolehan dan pemberian medali yang pertama kali terjadi sekitar abad ke-4 SM. Sejarawan terkemuka bernama Josephus menyebutkan bahwa dahulu medali diberikan sebagai bentuk hadiah politik.
Di masa itu, penguasa Alexandria Agung yang merupakan pimpinan kekaisaran Macedonia, memberikan sebuah hadiah kepada pemuka agama dari kalangan bangsa Ibrani bernama Jonathan Apphus. Pemberian hadiah ini dimaksudnya sebagai apresiasi dan penghargaan dari Raja. Selain itu, medali ini juga sebagai bentuk pengakuan raja kepada bangsa Ibrani.
Medali emas pada saat itu disebut sebagai “tombol emas’. Seiring berjalannya waktu, pemberian medali emas sebagai hadiah politik terus berlangsung hingga masa pemerintahan kekaisaran Romawi. Sebagai bangsa yang agung pada masa itu, kekaisaran Romawi sering sekali menggunakan medali emas sebagai hiasan pada pakaian.
- Rewards dan Apresiasi
Tidak lepas dari peran para pemimpin masa lampau yang sangat menghargai keberadaan emas, medali ibarat aksesoris tertinggi bagi kalangan tertentu. Bentuk medali yang berupa kalungan baju seperti saat ini pertama kali dikenalkan di masa Abad Kegelapan. Masyarakat Eropa Utara menggunakannya sebagai aksesoris leher dalam bentuk rantai pakaian.
Sejarah medali emas, perak, dan perunggu dalam olahraga terus berlanjut sebelum pada akhirnya difungsikan sebagai rewards dalam bidang olahraga. Ketika Abad pertengahan, medali yang dibuat sudah lebih bervariasi, tidak hanya emas saja. Hal ini juga menyesuaikan kepada siapa medali tersebut diberikan.
Pergeseran peran medali terjadi dari yang awalnya adalah hadiah politik kemudian beranjak menjadi rewards untuk orang-orang yang telah melakukan jasa. Biasanya yang mendapatkan medali ini adalah mereka yang berhasil melakukan pencapaian luar bisa pada masanya. Pada medali tersebut tertera nama penerima sekaligus gelar yang didapatnya.
Tak hanya itu, medali juga telah dikenal sebagai pemberian militer kepada para tentara yang berjasa luar biasa. Oleh karena itu, peran medali lebih cenderung sebagai rewards dan apresiasi daripada hadiah pengakuan penguasa seperti pada masa sebelum masehi. Model medalinya pun masih dibuat dari logam murni sehingga sangat cantik.
- Medali untuk Kegiatan Atletik
Medali yang dipakai untuk kegiatan atletik pertama kali dipublikasikan secara resmi sekitar abad ke-18. Pada perlombaan olahraga khususnya cabang atletik, ketika pemenangnya diberi hadiah medali sesuai kualitas pencapaiannya. Bagi peraih peringkat 1, maka diberikan medali emas yang pada saat itu harga jualnya sangat tinggi.
Adapun bagi peringkat dua dan tiga masing-masing mendapatkan medali dari bahan perak dan perunggu. Desain medalinya sudah mengikuti model kalungan, tetapi bukan sebagai aksesoris utama sebagaimana dipakai para raja dulu. Pada tahun 1896, ada peristiwa di mana pemenang pertama tidak mendapat emas, melainkan diberi medali perak karena harga emas tinggi.
Biasanya emas yang dipakai sebagai medali tidaklah 100% murni, karena ada campurannya. Pemberian medali sebagai penghargaan pada kejuaraan olimpiade pertama kali diperkenalkan pada 1904. Sejak saat itu ketiga medali menjadi pemberian paling wajib bagi para pemenang olimpiade olahraga.
Itulah informasi seputar sejarah medali emas, perak, dan perunggu dalam olahraga. Ternyata usia ketiga medali ini telah sangat tua karena sudah ada sejak lebih dari seribu tahun lalu. Medali ini pun hingga kini masih eksis sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet atas pencapaian prestasi membanggakan dalam bidang olahraga.